RAS CHEMICAL
Phone/ WA / Line / sms / Telegram : +6281222278290
raschems@gmail.com
Pernahkah
Anda mendengar larutan PK atau PeKa? Larutan PK merupakan kepanjangan
dari permanganas kalikus. Permanganas kalikus ini memiliki nama lain
yang cukup terkenal, yaitu kalium permanganat.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kalium permanganat? Simak
informasi ini dan temukan apa itu kalium permanganat, indikasi kalium
permanganat, kontraindikasi kalium permanganat, manfaat kalium
permanganat, dosis kalium permanganat, cara pakai kalium permanganat,
efek samping kalium permanganat, dan lainnya.
- Nama: Kalium Permanganat
- Kelas Terapi: Desinfektan » Antibakteri dan Antijamur
- Rumus Molekul: KMnO4
Apa Itu Kalium Permanganat?
Kalium permanganat adalah senyawa kimia yang memiliki sifat
antibakteri dan antijamur. Senyawa kalium permanganat memiliki rumus
molekul KMnO4. Ini artinya, kalium permanganat mengandung kalium,
mangan, dan oksigen.
Bentuk Sediaan Kalium Permanganat
Senyawa kalium permanganat memiliki bentuk sediaan berupa serbuk
kristal berwarna ungu. Namun, ketika ingin menggunakannya, serbuk kalium
permanganat ini diubah menjadi bentuk larutan sehingga menjadi larutan
PK.
Melarukan serbuk kalium permanganat tidaklah sulit karena sifat kimia
dari kalium permanganat mudah larut di dalam air. Kalium permanganat
juga termasuk ke dalam golongan peroksidan. Hal ini dikarenakan senyawa
kimia ini dapat melepaskan oksigen.
Indikasi Kalium Permanganat
Kalium permanganat bisa digunakan jika Anda memiliki luka yang
terinfeksi akibat jenis bakteri atau jamur tertentu. Larutan PK ini tak
ubahnya seperti larutan pembersih luka infeksi atau cairan antiseptik.
Anda juga bisa menggunakan senyawa kalium permanganat bila
terindikasi memiliki masalah kulit (dermatitis). Akan tetapi, Anda baru
bisa menggunakan jika dokter telah memberikan diagnosisnya.
Beberapa penyakit kulit yang dapat diobati dengan menggunakan larutan
dari senyawa kalium permanganat di antaranya adalah impetigo, kutu air,
iritasi urin, dan pempigus.
Orang-orang yang telah menjalani operasi ambeien juga dapat
menggunakan kalium permanganat untuk membersihkan anus. Ibu-ibu yang
telah melahirkan boleh mencuci bagian perineumnya dengan kalium
permanganat atas pengawasan tenaga medis profesional.
Kontraindikasi Kalium Permanganat
Senyawa kalium permanganat tidak bisa digunakan jika Anda memiliki
luka yang cukup parah. Parameter luka tersebut biasanya harus ditutup
dengan rapat. Selain itu, luka tersebut juga memiliki kedalaman yang
tinggi. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan
solusi pengobatan yang lebih baik.
Manfaat Kalium Permanganat
Senyawa kimia yang dikenal dengan nama larutan PK ini memiliki
beberapa manfaat bagi kesehatan kulit. Manfaat kalium permanganat bisa
mengobati luka yang terinfeksi jamur atau bakteri. Sifat kimia kalium
permanganat dapat membunuh jamur dan bakteri.
Manfaat lain dari kalium permanganat adalah untuk mengobati beberapa
masalah kulit seperti impetigo dan kutu air. Kalium permanganat juga
bermanfaat sebagai cairan antiseptik yang dapat membersihkan area anus
dan perineum.
Cara Menyimpan Kalium Permanganat
Kalium permanganat harus disimpan sebaik-baiknya karena kalium
permanganat cukup berbahaya bagi tubuh manusia. Cara menyimpan kalium
permanganat harus di dalam wadah yang tertutup rapat dan kering.
Simpanlah kalium permanganat jauh dari bahan kimia yang akan meledak
bila bereaksi. Beberapa senyawa tersebut seperti amonia, asetat,
formaldehyde, fosforus, sulfur, gula, asam sulfat, zat-zat kimia
organik, dan lainnya.
Cara Pakai Kalium Permanganat
Pemakaian kalium permanganat juga harus sesuai dengan aturan. Apabila
Anda ingin menggunakannya untuk mengobati dermatitis maka
encerkanlah kalium permanganat menjadi larutan dengan perbandingan
1:10.000.
Penggunaan pada luka infeksi memiliki rasio pengenceran 1:5.000.
Jangan pernah membuat larutan kalium permanganat lebih kental dari
1:5000 karena dapat mengiritasi kulit Anda.
Setelah larutan PK Anda telah siap maka gunakanlah beberapa alat sebagai perlindungan. Gunakan goggles (kacamata laboratorium), masker, dan sarung tangan berbahan karet nitril dengan ketebalan 0.11 mm.
Cara Kerja Kalium Permanganat
Kalium permanganat bisa menyembuhkan luka infeksi dan masalah
dermatitis bukanlah secara ajaib. Ada penjelasan ilmiah bagaimana cara
kerja kalium permanganat hingga bisa mengobati masalah kulit.
Senyawa kalium permanganat yang merupakan golongan peroksidan dapat
melepaskan oksigen apabila bersentuhan dengan zat-zat organik. Pelepasan
oksigen dalam jumlah banyak menghasilkan reaksi kimia yang
bersifat bakterisidal sehingga mampu membunuh bakteri ataupun jamur.
Dosis Kalium Permanganat
Kalium permanganat tidak boleh dipakai dengan dosis yang sembarangan.
Dosis kalium permanganat untuk infeksi kulit adalah 0,0002%, sedangkan
dosis kalium permanganat untuk masalah dermatitis adalah 0,0001%.
Anda bisa mengompres area yang terinfeksi sebanyak 2 hingga 3 kali
sehari. Pada masalah dermatitis seperti kutu air, Anda bisa merendam
kaki yang terkena kutu air sebanyak 3 kali sehari.
Efek Samping Kalium Permanganat
Tak ubahnya seperti obat-obatan yang juga mengandung bahan
kimia, kalium permanganat pun tak lepas dari beberapa efek samping. Efek
samping kalium permanganat tergantung pada bagian atau area tubuh yang
terpapar.
Apabila kalium permanganat masuk ke dalam pernapasan maka akan
menimbulkan efek samping seperti batuk-batuk, sesak napas, oedema, dan
iritasi mukosa. Kalium permanganat juga dapat mengiritasi kulit jika
digunakan dalam persentase yang lebih kental dari aturan.
Efek samping kalium permanganat yang mengenai area mata akan
mengiritasi mata dan menyebabkan kerusakan mata bahkan bisa sampai
menjadi buta. Oleh karena itu, pastikan Anda menggunakan kalium
permanganat sesuai dosis dan cara pakai.
Kalium permanganat akan memiliki efek samping berupa toksik terhadap
saluran cerna apabila sampai tertelan. Efek samping kalium permanganat
jika tertelan bisa berakibat fatal bagi keselamatan jiwa Anda.
Peringatan Penggunaan Kalium Permanganat
Jangan pernah membuang kalium permanganat sembarangan terutama ke
wilayah perairan. Hal tersebut bisa merusak lingkungan. Selain
itu, kalium permanganat yang berinteraksi dengan zat-zat tertentu bisa
memicu ledakan.