Vitamin C (Acidum ascorbicum/ Asam askorbat
) telah banyak beredar dengan berbagai merk dan bentuk sediaan.
Vitamin ini tergolong vitamin larut air, mudah dioksidasi dan
diinaktifkan bila makanan yang mengandung vitamin C dimasak terlalu
lama.
Fungsi vitamin C kompleks dan yang
terpenting adalah pembentukan kolagen, yakni protein bahan penunjang
utama dalam tulang/rawan dan jaringan ikat. Bila sintesa kolagen
terganggu, maka mudah terjadi kerusakan pada dinding pembuluh yang
berakibat pendarahan.
Defisiensi vitamin C
dapat mengakibatkan skorbut dengan gejalanya berupa pendarahan sekitar
mata dan paha, gusi dan dibawah kulit. Selain itu borok sukar sembuh dan
akhirnya gigi juga bisa terlepas.
Khasiat vitamin C antara lain :
- Salesma ( common cold ) dan infeksi lain, efek ini berdasarkan daya imunostimulasi, dimana produksi dan mobilitas leukosit dan makrofag sangat ditingkatkan pada dosis diatas 2,5g sehari, juga dari pembentukan interferon.
- Antilipemis, ada indikasi kuat bahwa vitamin C dalam dosis 500-1000 mg sehari dapat menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi. Diperkirakan bahwa dasarnya adalah stimulasi transpor kolesterol dari dinding pembuluh ke hati serta peningkatan proses pengubahan menjadi asam kolat dan kortikosteroid
- Mempercepat penyembuhan borok dan luka dikulit akibat tekanan (misal mati jaringan akibat beerbaring lama), efek ini didasarkan pengubahan prolin menjadi hidroksiprolin dan sintesa kolagen.
- Kanker. Dalam dosis 3-10 g sehari dan bersama megadose vitamin A,E, selenium,Zink dan bioflavonoida kini sering digunakan sebagai obat tambahan alternatif guna menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Khasiat antikarsinogen ini berdasarkan sifat antioksidannya. Disamping itu vitamin C berkhasiat menghindari pembentukan nitrosamin, yang bekerja karsinogen.
- Memperbaiki fungsi otot, kerjanya dengan jalan memperlancar pengeluaran asam laktat pada otot.
Efek samping penggunaan
lama dan megadose diatas 1,5 g sehari dapat berupa diare dan terjadinya
batu ginjal oksalat dan urat terutama pada orang yang mengalami
gangguan metabolisme asam oksalat. Bila terapi dihentikan mendadak,
dapat terjadi rebound scorbut sebagai rekasi karena sistem perombakan
vitamin C telah dirangsang oleh dosis tinggi.
Interaksi vitamin C,
meningkatkan resorpsi besi, sedangkan vitamin B12 diperlemah efeknya
hingga dapat terjadi defisiensi. Dosis diatas 10g sehari memperlambat
antikoagolansia oral.
Penggunaan vitamin C
harus disesuaikan kondisi tubuh, bila dalam rutinitas biasa tidak perlu
mengkosumsi vitamin C dosis tinggi (lebih dari 1000 mg), tetapi bila
pada kondisi tubuh sakit dan stres (kerja berat) dosis vitamin C dapat
ditingkatkan hingga 1000 mg atau lebih. Biasanya secara otomatis tubuh
akan memberikan reflek diare bila over dosis vitamin C. Untuk penggunaan
vitamin C megadose perlu konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan
hasil yang terbaik.
Vitamin C sebaiknya diminum setelah
makan,karena sifat asamnya dapat menimbulkan perih di lambung. Orang
dengan lambung peka (penderita maag), lebih baik menggunakan garam Ca
atau Mg-askorbat yang bereaksi netral.
No comments:
Post a Comment