untuk pemesanan borax dan boric acid silahkan menghubungi :
RAS CHEMICAL
Phone/ WA / Line / sms / Telegram : +6281222278290
raschems@gmail.com
raschems@gmail.com
Tanaman bambu yang ada
membawa manfaat yang cukup besar bagi masyarakat Dusun Gentan Desa
Margoagung terutama untuk kerajinan mebel bambu, untuk bahan bangunan
rumah mulai dari usuk, reng hampir dikatakan tidak bisa lepas dari
bambu, selain tersebut diatas masih banyak manfaat dari bambu.
Manfaat bambu
Bambu merupakan tanaman
yang cepat tumbuh, bisa digunakan untuk penghijauan karena tumbuhnya
relative cepat karena tiga tahun sampai empat tahun memanen hasil
tanamnya. Serta ada manfaat lain lagi yaitu dapt menghasilkan oksigen
lebih dari 30 % dari tumbuhan lain dengan luasan yang sama. Sehingga
akan sangat berguna bagi proses reboisasi dan perbaikan lahan-lahan
kritis. Disamping itu pula bambu dapat digunakan untuk kerajinan
anyaman, mebel bambu, bahan bangunan dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari perayaan-perayaan agama pada jaman dulu yang tidak ada
bahan dari plastik maka banyak mengunakan besek ataupun sejenisnya.
Bambu juga merupakan bahan bangunan yang kuat sehingga sekarang banyak
yang beralih bambu, ini terjadi pada waktu 2006 paska gempa DIY-Jateng
banyak bahan bangunan yang digunkan berasal dari bambu.
Tantangan
Salah satu kelemahan
bambu adalah dimakan serangga bubuk dan jenis serangga lain, hal
tersebut biasa karena memang berasal dari bahan biologis maka terjadi
penurunan kualitas bahan, perubahan warna, dan daya tahan yang sangat
pendek bila tidak ada cara utnuk mengawetkan bambu tersebut. Daya tahan
di Indonesia bila tidak ada treatment maka hanya bertahan 6 bulan sampai
2 tahun saja.
Hal ini banyak dialami
dan para pengrajin di Dusun Gentan karena perilaku yang buruk terhadap
proses pengawetan bambu maka akan sangat merugikan pihak pengrajin
sendiri dan tertutupnya pangsa pasar bagi kerajinan mebel bambu.
Maka pihak GTZ-JRF yang
focus pada pengembangan UMKM di wilayah DIY, memberikan fasilitas
pengawetan dan pengeringan bambu agar dapat di gunakan untuk masyarakat
pengrajin mebel bambu di Dusun Gentan.
Sebelum dapat digunakan
maka dilakukan peningkatan kapasitas dalam hal proses pengawetan maka
pihak GTZ-JRF mengundang Prof. Dr. Morisco untuk memberikan pelatihan
pengawetan bambu dengan mengunakan salah satu cara yaitu pengawetan yang
paling murah dan efektif.
Metode pengawetan ini
mengunakan campuran antara Borax dan Boric, kemudian dilarutkan kedalam
cairan dengan perbandingan 3:2, dengan konsentrasi maksimum 5 % , dan di
campur dengan air kurang lebih 20 liter banyaknya serta pewarna makanan
untuk mengetahui perjalanan pengawet biasaya mengunakan warna yang
kontras.
Pada cara ini, batang
bambu yang habis panen, di potong pada bagian atas sepanjang 20 cm – 30
cm dari ruas paling atas, sebelumnya bambu di potong dengan panjang 6-7
meter, kemudian bagian atas yang 20 cm tersebut dirusak dengan cara di
tatah pada daging bambu bagian dalam sampai satu lingkaran penuh, jangan
sampai pecah, karena kalau pecah maka larutanya tidak akan tertampung
sempurna. Perlakuan tersebut untuk semua bambu yang akan diawetkan.
Kemudian bambu di sandarkan pada tower yang tersedia sampai seluruh
bambu dapat tertampung, kapasitas yang ada sekarang baru untuk
mengawetkan bambu sebanyak 300 batang saja.
Bambu tersebut di
sandarkan di tower yang terlindung dari hujan dan sinar matahari secara
langsung pada bagian atasnya. Setelah semua disandarkan maka proses
selanjutnya adalah dengan mengisi bagian bambu sebanyak ½ liter ataupun
sesuai dengan kapasitas dari potongan bambu yang ada. Dan tiap hari
dilakukan pengecekan dan penambahan cairan sesuai dengan ukuran yang
ada,jangan lupa untuk dicatat berapa tambahan cairan yang ada. Kegiatan
tersebut dilakukan sampai hari ke empat atau ke enam. Setelah hari ke
enam dichek perjalana cairan pengawet sampai ruas mana dengan cara di
lubangi ataupun di potong pada bagian bawah bambu. Tetapi kalau sudah
sampai maka bambu bisa di keringkan cairan pengawet pada bagian atas
dengan cara ditampung di tempat penampungan, dan dapat digunakan lagi.
Setelah hari ke 13 belas maka cairan keseluruhanya diharapkan sampai
kebawah dan dapat dikeringkan dari 2 sampai 4 hari tergantung lembabnya. Ataupun masuk oven bambu.
Setelah dikeringkan maka
bambu tersebut dapat digunakan untuk keperluan kerajinan mebel bambu
ataupun untuk usaha lain. Dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan
dan daya jual produk yang ada bagi para pengrajin mebel bambu.
No comments:
Post a Comment