RAS CHEMICAL
Phone/ WA / Line / sms / Telegram : +6281222278290
raschems@gmail.com
Formalin merupakan senyawa kimia yang menjadi perbincangan hangat
sejak dua tahun belakangan ini. Terutama karena pelanggaran dalam
penggunaanya pada makanan. Pengawetan makanan menggunakan bahan formalin
memang telah dilarang karena adanya potensi bahaya formalin terhadap
tubuh manusia.
Pengertian Formalin Kegunaan Formalin Serta Bahaya Formalin
Formalin adalah larutan tak berwarna yang berbau tajam dengan kandungan kimia 37% Formaldehid (
metanal), 15 % metanol dan sisanya adalah Air. Pengertian Formalin dalam
Ilmu Kimia,
Formalin adalah senyawa organik yang termasuk dalam kelompok Aldehid
dengan rumus molekulnya CH2O dikenal dengan nama Formaldehid atau
metanal.
Formaldehid merupakan senyawa yang paling sederhana dari kelompok Aldehid dengan jumlah rantai karbon hanya satu.
Pembuatan Formalin
Pembuatan
Formaldehid pertama kali dilaporkan oleh ilmuwan kimia asal Rusia
bernama Aleksander Butlerov(1828-1886) yang kemudian dikembangkan oleh
August Wilhelm von Hofmann.
Formaldehid diproduksi pada skala industrial dengan reaksi oksidasi katalitik dari metanol.
Senyawa Katalis yang paling sering digunakan dalam raksi ini adalah logam perak. Persamaan Reaksi yang terjadi ialah:
2 CH3OH + O2 → 2 CH2O + 2 H2O
Reaksi ini terjadi pada temperatur 650o dengan katalis perak.
Setelah diperoleh formaldehid, kemudian dilakukan pembuatan formalin dengan mencampurkan 37% formaldehid dengan 15% methanol dan 48% Air.
Kegunaan Formalin
Formalin
biasanya digunakan sebagai bahan perekat kayu lapis. Formalin juga
digunakan untuk desinfektan (pembersihan dari bakteri dan kuman) pada
peralatan rumah sakit. Pengawetan mayat di rumah sakit dan pengawetan
sel organisme (tubuhan & hewan) juga menggunakan larutan Formalin.
Selain itu, dalam skala besar, Formalin bisa digunakan sebagai prekursor (senyawa penghasil reaktan) untuk pembuatan beberapa senyawa kimia penting dalam skala industri.
Bahaya Formalin
Bahaya formalin ialah
pada saat secara langsung terkonsumsi, baik itu terhirup ataupun
terkena pada makanan yang kita konsumsi. Pada konsentrasi yang pekat,
dampak dari formalin dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan,
reaksi alergi, pemicu kanker dan dapat pula menyebabkan kulit terbakar.
Jika tertelan Formalin sebanyak 30ml atau 2 sendok makan, maka dapat
menyebabkan kematian akibat keracunan.
Kejadian yang paling sering
terjadi ialah pengguanan formalin sebagai pengawet bahan makanan.
Dengan cara ini, bahan makanan akan awet lebih lama. Tetapi karena
bahayanya, maka penggunaan formalin sebagai pengawet makanan dilarang
keras.
Dampak yang ditimbulkan dari konsumsi formalin yang
terkandung dalam bahan makanan ini memang tidak langsung seperti
keracunan, tetapi memiliki dampak jangka panjang berupa, iritasi saluran
pencernaan, kerusakan tenggorokan dan yang paling berbahaya ialah
terkena kanker.